![]() |
| Foto oleh : Dave Garcia / Pexels |
COO Danantara, Dony Oskaria, mengatakan pihaknya siap mengeksekusi pembangunan pabrik pakan, unit pembibitan, hingga fasilitas penggemukan ayam. Namun tanpa SKB, Danantara belum dapat memulai investasi besar ini.
“Kami tinggal menunggu SKB dari Menteri Pertanian. Begitu keluar, kami langsung bergerak,” ujar Dony.
Dari sisi pemerintah, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan investasi ini penting untuk menjaga suplai ayam dan telur agar program MBG tidak kekurangan bahan baku.
“Kita pastikan tak boleh ada shortage ayam dan telur untuk anak-anak sekolah. Karena itu kita siapkan pasokannya dari sekarang,” kata Amran.
Meski demikian, rencana tersebut menuai catatan dari kalangan akademisi. Pengamat peternakan dari Universitas Padjadjaran, Rochadi Tawaf, menilai dana sebesar itu seharusnya juga diarahkan untuk memperkuat peternak rakyat.
“Peternakan rakyat sudah ada infrastrukturnya. Tinggal diperbaiki dan diperkuat. Itu lebih cepat mengangkat produksi,” ujarnya.
Jika SKB terbit tahun ini, pembangunan fasilitas peternakan disebut bisa mulai digarap pada awal 2026. Pemerintah menargetkan suplai ayam dan telur dari proyek ini dapat menopang kebutuhan protein hewani bagi jutaan siswa penerima MBG.(Rd)
