![]() |
Gambar ilustrasi. | Desain: Hidayat Sabirun
Sumber laporan: Pengakuan sejumlah driver, percakapan komunitas, dan pengamatan lapangan. |
Modus baru order palsu yang diarahkan ke gerai ritel modern dan memaksa driver melakukan pembelian besar serta top up saldo
Belakangan ini, sejumlah driver pada layanan transportasi dan pengantaran online melaporkan meningkatnya kasus penipuan yang menyasar para pengemudi. Modusnya tampak sederhana, namun telah merugikan banyak driver karena pelaku memanfaatkan celah komunikasi dan instruksi lewat aplikasi. Kasus ini paling sering terjadi pada pengantaran ke gerai ritel modern, yang biasanya digunakan sebagai lokasi pembelian barang sebelum pesanan diselesaikan.
Modus Penipuan yang Sering Terjadi
Pelaku yang menyamar sebagai pelanggan melakukan pemesanan biasa melalui aplikasi. Pada awalnya, permintaan terlihat wajar, meminta driver menuju sebuah gerai ritel modern untuk membeli barang tertentu. Namun setelah driver tiba, pelanggan mulai mengarahkan pengemudi untuk membeli barang dengan nominal tinggi, bahkan dapat mencapai ratusan ribu.
Pada tahap ini, pelaku mulai menekan pengemudi untuk melakukan pengisian saldo atau top up dengan alasan yang dibuat-buat, seperti kebutuhan mendadak, pembayaran digital, atau permintaan keluarga. Setelah driver melakukan pembelian atau top up, pelanggan tiba-tiba menghilang, memblokir kontak, dan tidak menyelesaikan pembayaran melalui aplikasi.
Inilah titik di mana kerugian sepenuhnya jatuh kepada pengemudi, sedangkan pelaku lolos tanpa meninggalkan jejak berarti.
Mengapa Driver Mudah Terjebak Modus Ini
Ada beberapa alasan mengapa modus ini banyak memakan korban:
Pelanggan berbicara dengan bahasa yang meyakinkan
Penipu sering memakai nada sopan, meyakinkan, dan terlihat sangat membutuhkan bantuan.
Menggunakan dalih situasi darurat
Pelaku biasanya mengatakan sedang terburu-buru atau tidak memiliki akses pembayaran, sehingga memanfaatkan empati driver.
Menyasar driver yang takut rating turun
Sebagian driver khawatir menolak instruksi pelanggan karena takut mendapat rating buruk.
Situasi di lapangan yang terburu-buru
Driver sering tidak sempat berpikir panjang ketika sudah berada di lokasi pembelian.
Karena itu, penting bagi setiap driver untuk memahami tanda-tanda modus penipuan agar dapat menghindari kerugian.
Tips dan Trik Agar Tidak Menjadi Korban Penipuan
Berikut panduan yang bisa membantu driver tetap aman saat menerima orderan yang mengarah ke gerai ritel modern atau lokasi pembelian barang sejenis.
Jika aplikasi tidak menyediakan fitur pembayaran langsung untuk barang yang diminta, maka pembelian seharusnya tidak dilakukan
Driver berhak meminta pelanggan untuk melakukan pembayaran di muka. Jika pelanggan menolak, tugas tidak wajib diteruskan.
Top up saldo, pulsa, voucher digital, atau bentuk pengisian lainnya bukan bagian dari layanan resmi
Jika pelanggan memaksa, itu sudah menjadi tanda kuat bahwa mereka berniat melakukan kecurangan.
Ciri orderan mencurigakan antara lain:
1. Lokasi tujuan tidak masuk akal dan Uang tips yang besar
2. Instruksi tertulis sangat singkat, tetapi pelanggan memberikan banyak permintaan lewat chat
3, Tidak ada catatan barang yang jelas di aplikasi
Jika ada ketidaksesuaian, driver berhak membatalkan melalui fitur bantuan aplikasi.
Semua transaksi harus tercatat resmi.
Jika pelanggan meminta “beli dulu nanti diganti”, langsung hentikan komunikasi dan laporkan.
Setiap aplikasi layanan transportasi kini memiliki fitur:
- lapor gangguan
- pusat bantuan
- tombol darurat
- pelaporan pelanggan bermasalah
Gunakan fitur tersebut setiap kali menemukan kelakuan pelanggan yang mencurigakan.
Simpan rekaman chat, instruksi, dan bukti lain. Jika terjadi upaya penipuan, bukti ini mempermudah proses pelaporan ke pusat dukungan.
Aplikasi modern memiliki deteksi otomatis untuk melindungi driver.
Jika driver membatalkan pemesanan karena alasan keamanan, rating umumnya tidak akan terpengaruh.
Berikut pola umum yang sering dilakukan penipu:
- Mengarahkan driver ke gerai ritel modern tanpa alasan jelas
- Meminta pembelian dengan nominal tinggi
- Mengajak transaksi di luar aplikasi
- Memaksa dengan alasan darurat palsu
- Menunda-nunda pembayaran
- Menghilang setelah permintaan dipenuhi
Jika satu atau lebih tanda ini muncul, driver harus berhati-hati.
Kasus penipuan seperti ini bukan hanya merugikan secara materi, tetapi juga menyita waktu, tenaga, dan bisa mengganggu produktivitas kerja. Para pengemudi yang menjadi korban biasanya harus menanggung kerugian pribadi tanpa dapat melakukan penagihan karena seluruh instruksi terjadi di luar prosedur resmi aplikasi.
Kejadian seperti ini menjadi pengingat bahwa keamanan tidak hanya soal keselamatan fisik, tetapi juga kewaspadaan terhadap tindakan yang menargetkan dompet dan saldo pribadi driver
Modus penipuan dengan dalih pembelian di gerai ritel modern serta top up saldo kini semakin sering digunakan oleh pelanggan nakal. Mereka memanfaatkan celah komunikasi dan kebaikan hati driver untuk menjerat korban. Dengan memahami pola penipuan dan menerapkan tips keamanan yang tepat, pengemudi dapat terhindar dari kerugian.
Kunci utamanya sederhana:
jangan pernah bertransaksi di luar aplikasi, jangan lakukan top up, dan utamakan prosedur resmi.
Dengan kewaspadaan tinggi dan mematuhi aturan, driver dapat bekerja dengan aman dan terhindar dari jeratan pelanggan nakal yang merugikan.
Meski berbagai tips dan trik telah disampaikan untuk membantu driver mengenali pola penipuan, perlu dipahami bahwa panduan ini hanya berfungsi sebagai langkah pencegahan. Modus kejahatan terus berkembang, dan para pelaku sering mencari celah baru untuk mengelabui korban.
Driver tidak bisa mengetahui secara pasti strategi atau cara apa saja yang mungkin digunakan oleh penipu. Pelaku bisa saja mengubah pendekatan, menggunakan alasan berbeda, atau memanfaatkan situasi tertentu demi melancarkan aksinya. Karena itu, kewaspadaan dan kepatuhan pada prosedur resmi aplikasi tetap menjadi kunci utama.
Tips yang diberikan bukan untuk menebak semua kemungkinan tindakan pelaku, tetapi untuk membantu driver mengenali tanda-tanda awal yang paling umum terjadi dan mencegah kerugian sebelum terlambat. Tidak ada tips yang bisa menjamin keamanan sepenuhnya, namun langkah pencegahan yang tepat dapat mengurangi risiko menjadi korban.
